ArtiMimpi / Tafsir Gotong Royong Membangun Jembatan Menurut Psikologi Di dalam buku yang mempunyai judul dream interpretation dari karangan buku Sigmund Freud mengatakan jika anda mengalami mimpi tentang gotong royong yang membangun jembatan maka hal ini menandakan tentang suasana hati anda yang sedang tidak baik .
Kegiatangotong royong yang dilakukan meliputi pemasangan pagar, penimbunan terusan jalan dan pemasangan pagar serta penyelesaian pengecatan akhir. Letda Arh Yudhi mengatakan, "Semoga dalam pembangunan jembatan gantung ini, para warga kedua Desa tersebut dapat saling membantu dalam kegiatan sehari-hari tanpa ada kendala dalam menyebrangi sungai".
TIMESINDONESIA PAMEKASAN - Warga Palengaan Laok Kecamatan Palengaan Kabupaten Pamekasan bergotong royong membangun jembatan ambruk. Rabu (24/3/2021). Jembatan tersebut merupakan penghubung mushalla Sumber Guna KH Romli dan kediaman Muhammad Shodiq di Dusun Jati Jajar.
cash. SONGGON, Jawa Pos Radar Genteng – Warga Dusun Gumuk Candi, Desa/Kecamatan Songgon gotong royong membangun jembatan darurat di kampungnya yang menghubungkan Dusun Gumuk Candi dengan Dusun Tegalrejo, Desa Bayu, Kecamatan Songgon, Minggu 29/1. Jembatan yang dibangun pada 1975 ini, sebelumnya putus pada Jumat 18/11/2022 karena tergerus air saat turun hujan deras. “Ini menghubungkan Desa Bayu, setiap hari ramai dilewati warga,” terang Sekretaris Desa Sekdes Songgon, Yakup Haryanto. Menurut Sekdes, jembatan ini sangat dibutuhkan oleh warga. Sehingga, pemerintah desa menganggarkan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa APBDes Songgon 2023. “Di APBDes 2023, kami anggarkan untuk membangun jembatan sementara,” cetusnya. Jembatan sementara itu, jelas dia, terbuat dari kayu dan bambu. Berbeda dengan sebelumnya yang menggunakan bahan dari batu yang disusun. “Sementara ini jembatan dibangun dari kayu dan bambu dulu, sambil menunggu perbaikan dari Pemkab Banyuwangi” katanya. Mantan Kepala Dusun Pakis itu mengungkapkan, pembangunan jembatan sementara dilakukan oleh masyarakat dengan gotong royong. “Perangkat desa pemdes ikut gotong royong membangun jembatan,” ujarnya. Untuk pembangunan jembatan sementara ini, Sekdes mengungkapkan Pemdes Songgon telah menganggarkan Rp 93 juta. Dana itu dialokasikan untuk sub bidang pembangunan kawasan permukiman. “Pos anggaran itu salah satunya untuk membangun jembatan sementara di Dusun Gumuk Candi ini,” ungkapnya. Salah satu warga sekitar, Masriati, 58, mengaku senang setelah jembatan sementara itu selesai dibangun. Sebab, selama dua bulan warga harus memutar bila akan ke Desa Bayu. “Sekarang sudah bisa lewat jalan yang biasanya, ini lebih mudah dan cepat,” tuturnya. Selama dua bulan, Masriati harus memutar lewat pekarangan rumah warga bila akan ke Desa Bayu. Jalur itu hanya bisa dilalui kendaraan roda dua. “Kalau mobil tidak bisa dan harus memutar cukup jauh,” ungkapnya.gas/abi Terkini
Pontianak ANTARA - Bupati Sambas, Provinsi Kalimantan Barat Satono terus berupaya melestarikan budaya gotong - royong di tengah masyarakat dan di antara wujud nyatanya dengan membangun jembatan berkemajuan dari berbagai donatur tanpa menggunakan APBD. "Nilai-nilai gotong-royong dari leluhur kita inilah yang ingin saya lestarikan. Saat ini gencar dilakukan pembangunan jembatan dengan nama Jembatan Berkemajuan. Sumber dana jembatan tersebut hasil gotong-royong donatur dan dikerjakan pembangunan fisiknya oleh masyarakat," katanya saat dihubungi di Sambas dari Pontianak, Senin. Ia menjelaskan bahwa dalam membangun Jembatan Berkemajuan dengan dana non-APBD adalah salah satu program unggulan yang dia galakkan selama menjabat sebagai Bupati Sambas. Sebab, jika menunggu uang negara, proses pembangunan butuh waktu lama. "Saya ucapkan terima kasih kepada donatur dan para sahabat saya yang mau berdonasi untuk membangun Jembatan Berkemajuan, membangun kampung halaman Sambas yang kita cintai," katanya. Bupati Sambas baru saja telah meresmikan Jembatan Berkemajuan ke-27 di Desa Gapura, Kecamatan Sambas. Jembatan tersebut dibangun atas kerja sama Family Theresia dan masyarakat Desa Gapura. "Jembatan ini menghubungkan Desa Gapura dan Desa Rantau Panjang. Mudah-mudahan jembatan ini bisa bermanfaat guna memacu ekonomi masyarakat," katanya. Bersamaan dengan peresmian Jembatan Berkemajuan di Desa Gapura, Bupati Sambas juga turut menyerahkan bantuan pangan berupa beras kemasan 10 kilogram kepada 595 warga kurang mampu di itu. Ia mengatakan bantuan pangan berupa beras kemasan 10 kilogram tersebut diberikan kepada warga setempat untuk meringankan beban masyarakat dan diharapkan bantuan tersebut dimanfaatkan sebaik mungkin. "Bantuan beras 10 kilogram ini berasal dari para sahabat saya yang peduli dengan Sambas. Ada 595 warga yang akan menerimanya dan saya harap semuanya bisa dimanfaatkan dengan baik," demikian Satono. Baca juga Satono buka ruang kolaborasi untuk majukan daerah Baca juga Satono motivasi 400 calon mahasiswa untuk masuk PTN
Bangli - Akses jalan dari Kota Bangli ke Klungkung atau Besakih, tepatnya di bawah Pasar Desa Yangapi, Kecamatan Tembuku, Kabupaten Bangli jebol akibat hujan deras pada Jumat 7/10/2022 lalu. Warga tak menyerah meski jalur putus dan membangun jembatan alternatif di atas jalan jebol Tembuku I Putu Sumardiana mengatakan, warga berinisiatif membangun jembatan di atas jalan yang jebol tersebut untuk memudahkan mobilitas. Terlebih banyak anak-anak yang tidak dapat akses untuk pergi dan pulang sekolah karena jalan putus."Pembangunannya jembatan awalnya inisiatif warga. Ada juga Babinsa Yangapi yang awalnya berinisiatif untuk membangun jembatan nika," kata Sumardiana saat dihubungi detikBali, Jumat 14/10/2022. Ia menambahkan, jebolnya jalan tersebut membuat beberapa anak memilih tidak masuk sekolah. Sebab, orang tua yang mengantarkan anaknya mesti mencari jalur alternatif lain yang jaraknya cukup jauh. Mereka harus pergi ke utara di jalur Desa Yangapi atau lewat timur ke Desa Timuhun dan Desa Bungbungan di Kecamatan Banjarangkan, Kabupaten Klungkung."Itu awalnya, sehingga Babinsa Yangapi sekaligus sebagai warga menelpon tiyang dan menyampaikan adanya inisiatif seperti itu. Kebetulan yang bersangkutan punya lahan di sekitar jembatan yang jebol nika, jadi sekalian mau menyumbangkan bambu, ada pohon kelapa di situ," ungkap jembatan darurat dibangun, pihaknya berkoordinasi dengan Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahan dan Kawasan Permukiman PUPR Perkim Provinsi Bali. Sebab, jalur yang jebol tersebut merupakan kewenangan dari pihak Pemerintah Provinsi Pemprov karena jalan tersebut merupakan kewenangan pihak Pemprov Bali, koordinasi juga dilakukan berkaitan dengan konstruksi jembatan. Sebab warga tidak ahli dalam membuat konstruksi jembatan yang bagus yang dapat digunakan dengan kebetulan, pihak dari Dinas PUPR Perkim Provinsi Bali melakukan pengecekan terhadap jalan tersebut sekalian dengan jebolnya Jalan Erlangga di Desa Gunaksa, Kecamatan/Kabupaten Bangli untuk membangun konstruksi jembatan permanen. Pada saat itu, keinginan untuk membangun jembatan darurat akhirnya disampaikan ke Dinas PUPR Perkim Provinsi Bali."Dari provinsi mengecek perbaikan secara permanen, inisiatif itu kemudian disampaikan. Artinya supaya sementara dibangun jembatan darurat, kemudian akhirnya diizinkan," darurat dibuat dengan batang pohon kelapa sebagai penopang di bagian bawah. Kemudian di atas pohon kelapa diisi dengan kayu dan bambu yang dianyam atau bedeg. Setelah selesai, jembatan darurat langsung digunakan."Memang kalau kita di Bali sebelum pengerjaan dan setelahnya ada upacara, matur piuning pejati, tulung urip, sudah dilakukan," untuk Motor-Pejalan KakiJembatan dibangun tersebut khusus untuk motor dan pejalan kaki. Kendaraan roda empat tidak diizinkan untuk melewati jembatan tersebut karena memiliki bobot yang besar sehingga memerlukan konstruksi jembatan khusus."Kalau roda empat tidak berani, roda empat kan bebannya memang besar juga tidak diizinkan oleh pihak provinsi. Karena kan memang roda empat beban besar itu kan memang harus khusus konstruksinya," kata menuturkan, proses pembangunan jembatan darurat itu memakan waktu satu hari. Jembatan dibangun pada Kamis 13/10/2022 pagi dan selesai pada malam sekitar pukul darurat yang dibangun kurang-lebih memiliki lebar 1,5 meter dengan panjang sekitar 15 meter. Sumardiana yakin jembatan tersebut memiliki konstruksi yang cukup kuat meski bersifat darurat dan sudah selesai dibangun pada Kamis kemarin, Dinas PUPR Perkim Provinsi Bali melanjutkan pengerjaannya dengan melakukan perbaikan pada pinggir jembatan, Jumat 14/10/2022. Selain itu, mereka juga memasang sandbag atau kantong pasir di areal sekitar jembatan sehingga tidak menambah longsor pada saat hujan."Termasuk tadi pemasangan sandbag-nya dari PU Provinsi, kemarin sudah dipasang sedikit cuma tadi dilanjutkan untuk tadi pengerjaannya pinggirannya diperbaiki kembali diperbagus lagi ditambah sandbag. Sandbag kan kantong pasir untuk mengatur aliran air," imbuhnya. Simak Video "Kondo Jadi Buruan Pencinta Kuliner saat Ramadan" [GambasVideo 20detik] iws/dpra
gotong royong membangun jembatan